Kuansing |Trans-News.com Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kuantan Singingi (Kuansing) akan fokus ke pajak restoran untuk capai target pendapatan asli daerah (PAD).
Kepala Bapenda Kuansing Muradi mengatakan pajak restoran di Kuansing hingga kini belum terpungut secara optimal.
Menurut Muradi penyebabnya pajak restoran ini belum terpungut dikarenakan pemilik restoran atau rumah yang ada di kota Teluk Kuantan serta di Kecamatan mereka merasa pajak restoran dan rumah makan dibebankan ke mereka.
Padahal menurut Muradi tidak seperti itu tetapi pajaknya sebenarnya dibebankan kepada konsumen yang makan.
Pajak restoran ini bukan dibebankan kepada pemilik restoran atau rumah makan. Tapi kepada mereka yang makan, kita juga berharap kepada pemilik rumah makan dan restoran dapat jujur memberikan data hasil omset dalam sehari” ucapnya.
Kepala Bapenda ini menjelaskan kalau pajak rumah makan atau restoran ini hanya sepuluh persen dari harga jual mereka.
Muradi mencontohkan kalau dalam satu hari restoran punya omset Rp 4 juta jadi pajak mereka harus dilaporkan ke Bapenda Kuansing sebesar Rp 400 ribu.
“Kita juga mengakui mungkin selama ini Bapenda Kuansing kurangnya sosialisasi kepada masyarakatlah terkait pajak restoran, karena pajak restoran ini bukan tanggungan dari restoran melainkan kepada yang makan” terangnya.
Selain itu ia juga menerangkan, pihaknya akan menggali potensi-potensi baru khsususnya di wilayah Ibukota Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah karena posisinya sebagai pusat kota jadi banyak tempat-tempat kuliner juga di malam hari.
Jadi kita juga akan mendata para pelaku kuliner dimalam hari, dalam waktu dekat tim Bapenda Kuansing akan mensurvei dan mendata para pemilik pelaku kuliner di Pusat Kota Teluk Kuantan, apakah mereka-mereka ini sudah bayar pajak restoran apa belum” tegasnya.
Menurutnya peningkatan PAD ini kuncinya data yang akurat, maka ia menegaskan kepada bawahannya untuk data-data potensi PAD di perbarui setiap saat, terkadang mereka para pemilik restoran sudah tidak lagi berjualan tapi datanya masih ada di Bapenda.
“Tahun ini PAD Kuansing cukup berkisar di angka Rp 170 Miliar, angka ini cukup besar dari tahun lalu Sebesar. Rp 135 miliar, mudah-mudahan target PAD tahun ini tercapai dengan segala upaya kita lakukan.” ucapnya.
Selain itu kapala Bapenda Kuansing juga mengatakan pihaknya akan berkomitmen dengan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Kuansing yang mengelola PAD untuk sinergi dalam upaya optimalisasi dan peningkatan PAD.
“Kita berharap kepala OPD yang mengelola PAD ini agar melakukan optimalisasi apakah dengan intensifikasi pungutan atau dengan ekstensifikasi” ucapnya. (R-03)