Kecamatan Benai ‘Kirim’ Tiga Kuda Hitam ke Final Pacu Jalur: Piala Wajib Pulang!

Budaya, Daerah66 Dilihat

KUANSING, Riau – Semarak Hari Ulang Tahun (HUT) Kuansing ke-26 memanas hingga titik didih! Setelah dua hari pertempuran sengit di Sungai Kuantan, dari total 75 ‘Jalur’ (perahu) yang bertarung, seluruh pandangan kini tertuju pada satu kecamatan: Benai.

Secara dramatis, Benai berhasil menempatkan tiga wakil tangguh mereka ke babak krusial hari penentuan, Minggu (12/10/2025). Mereka adalah simbol perlawanan, mematahkan prediksi, dan kini berdiri di ambang sejarah, hanya satu kayuhan lagi dari mahkota juara bergengsi.

Ketiga “Kuda Hitam” Benai ini telah membuktikan stamina superior, strategi tanpa cela, dan semangat juang yang membara. Mereka sukses menyingkirkan puluhan pesaing kuat dan bersiap menantang raksasa-raksasa lainnya di final.
I
* Singa Ngarai (Desa Pulau Kalimanting)
* Atom Muda (Desa Koto Simandolak)
* Putri Kumayang Linduang Daun (Desa Pulau Ingu)

Jalur-jalur ini bukan sekadar perahu kayu—mereka adalah “kapal harapan” yang dipikul oleh ribuan pasang mata dan darah yang mendidih di Kecamatan Benai.
Tekad Menggebu: “Piala Itu Harus Pulang!”
Antusiasme warga Benai tak terbendung, meledak menjadi teriakan dukungan di sepanjang Tepian Narosa. Bagi mereka, ini bukan hanya lomba, ini adalah harga diri dan pembuktian.

“Semua warga sangat antusias, darah kami mendidih! Tiga jalur di final adalah mukjizat, dan kami berharap ini akan jadi sejarah terindah,” ujar seorang warga dengan mata berapi-api. “Pokoknya, piala itu harus pulang ke Benai!” serunya, disambut gemuruh sorakan.

Kini, pertanyaan terbesar menggantung di udara Kuansing: Mampukah ‘Singa Ngarai’, ‘Atom Muda’, atau ‘Putri Kumayang’ menuntaskan misi heroik mereka, menumbangkan semua penantang, dan mengamankan gelar juara HUT Kuansing ke-26?
Lomba penentuan hari ini diprediksi akan menjadi pertunjukan drama air paling memecah suasana, menghadirkan pertarungan kayuh demi kayuh yang tak akan terlupakan!
(Ardepi)

Komentar