kasus hilangnya Amellinda Sari pelajar SD, warga Jengan Danum, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), telah memasuki fase baru setelah makamnya dibongkar untuk kepentingan autopsi hari ini tanggal 20/08/2024. Amellinda Sari, yang hilang sejak 1 Agustus 2024, ditemukan dalam kondisi tidak utuh, dengan kaki kiri hilang dan tubuhnya telah membusuk Pada tanggal 13 Agustus 2024,.
Pembongkaran makam dilakukan pada pukul 07.30 WITA dan disaksikan oleh keluarga almarhumah, termasuk ibu kandungnya, serta sejumlah warga Selasa (20/08). Proses ini dimaksudkan untuk melakukan autopsi lebih lanjut guna mengungkap penyebab kematian Amellinda. Tim gabungan dari Polres Kutai Barat dan RSUD HIS (Harapan Insan Sendawar) terlibat dalam tindakan ini. Tim forensic, yang terdiri dari dokter-dokter ahli yang didatangkan dari Balikpapan, dipimpin oleh Direktur RSUD HIS, Dr. I Nyoman Sumahardika.
Kasat Reskrim Polres Kutai Barat, AKP Asriadi, SH., M.H, menyatakan bahwa proses autopsi akan dimulai pada pukul 10.00 WITA di RSUD HIS. Ia berharap kasus ini dapat segera terungkap untuk mengidentifikasi penyebab kematian dan, jika ditemukan indikasi pembunuhan atau penganiayaan, pelakunya akan segera terungkap dan ditindak sesuai hukum.
Sebagai bagian dari penyelidikan, pihak kepolisian telah memeriksa delapan orang saksi dan melibatkan sembilan tim forensik. Mengingat tidak adanya dokter ahli forensik di Kutai Barat, pemeriksaan awal sempat dilakukan oleh dokter umum dari RSUD HIS. Empat pengacara yang mewakili keluarga korban, dari Kantor Pengacara Samuel R., termasuk Samuel R., Alberto Chandra, Nopi Cilikus Udi, dan Tommy Tius, turut memantau perkembangan kasus ini.
Ibu kandung Amellinda Sari juga mengonfirmasi bahwa video yang beredar mengenai penganiayaan terhadap almarhumah, yang menunjukkan tindakan merantai kaki, merupakan tindakan yang disesalkan dan bukan merupakan metode pendidikan yang dianjurkan.
Kasat Reskrim AKP Asriadi menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal kasus ini hingga tuntas. “Kami berkomitmen untuk mengungkap kasus ini hingga akhir dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan,” ujarnya.
Autopsi diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas mengenai penyebab kematian Amellinda Sari dan membantu dalam proses hukum selanjutnya. Proses autopsi ini merupakan langkah penting dalam mengungkap kebenaran di balik kematian tragis almarhumah.
(ND) Lie
Komentar