KUANSING – Dosen Hukum dan Pengamat Politik Riau, (cand) Dr Zul Wisman SH MH menilai kekuatan Sardiyono dalam percaturan politik menjelang Pilkada tidak bisa dipandang enteng. Karena sosok anggota DPRD Provinsi Riau itu bisa menjadi menteri/ster dalam permainan catur.
” Ya, dengan tidak terpilihnya bung Sardiyono yang kemaren digadang- gadang mendampingi Incumbent/petahana, saya kira posisi bung Sardiyono dalam percaturan politik Kuansing seperti menteri/ster dalam permainan catur,,” kata Zul Wisman mengawali pembicaraan dengan media, Senin malam (19/8/2024).
Kenapa demikian, kata Zul, karena dengan dasar kekuatan basis suara dalam pileg yang lalu yang mamang tak bisa dianggap enteng, ketika Sardiyono merapat ke Pansangan Halim – Komperensi (HK) maka tentu akan memberikan daya gedor yang luar biasa dan mungkin penentu dalam percaturan ini.
Dijelaskannya, pergerakannya bak menteri tadi, bergerak diagonal, vertikal dan horizontal. “Karena bung Sardiyono adalah figur yang mampu menempatkan diri dan diterima semua kalangan, maka langkahnya akan mematikan dalam politik Kuansing,” cetus Zul Wisman.
Membaca situsi politik di Kuansing dengan tiga pasangan itu, kata Zul Wis, pasangan HK bisa menjadi kuda hitam dalam pertarungan perebutan kekuasaan. Hal itu terbaca, dari kekuatan dua kubu, baik kubu incumben maupun kubu penantang.
” Sebenarnya HK sudah sang kuda Hitam, dengan merapatnya Sardiyono, maka akan mengubah pertarungan di pancang kelima,” tutur Zul Wisman.
Menurut pandangan Zul Wisman, Kuansing membutuhkan pemimpin yang mempunyai visi dan misi yang jelas, dan memiliki korelasi dengan kehidupan masyarakatnya.
Sebagai daerah yang memiliki lahan pertanian dan perkebunan yang luas, pertanian harus menjadi urusan yang harus diperhatikan untuk 5 tahun Kedepan, karena satu sisi ini juga merupakan problem nasional dan gagasan pemerintah pusat kedepan.
Kuansing diharapkan bisa menjadi sentra pertanian Riau dan menjadi lumbung pangan Riau. Karena potensi itu ada, namun sayangnya belum terkelola secara maksimal.
Maka ide pertanian berkelanjutan dan lahan pertanian berkelanjutan harus masuk dalam misi Bang Halim, sehingga harus dimulai dengan ide pembaharuan RPJPD, pembaharuan RTRW dan dipertegas dalam RDTR terutama lahan pertanian berkelanjutan.
Serta kedepannya pemberlakuan Perda Lahan Pertanian berkelanjutan di Kuantan Singingi. Ide dan kebijakan ini tentu nantinya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan Pemda melalui Disperindag harus bisa menjadi marketing hasil pertanian masyarakat Kuansing.(*)
Komentar