Kuansing –Maraknya tempat Protitusi berkedok Panti Pijat Pengobatan Altetnatif atau obat refleksi di sejumlah tempat di Kabupaten Kuantan Singingi tepatnya di wilayah Kecamatan Kuantan Tengah semakin meresahkan warga.Terlebih lagi, beredar isu salah seorang pekerja Panti pijat plus-plus yang terindikasi positif virus HIV/AIDS.
Dari penelusuran tim wartawan di beberapa titik tempat di wilayah Kecamatan Kuantan Tengah diketahui menjadi tempat Mesum (prostitusi),
Para pemilik panti pijat menjajakan para pekerja Wanita, hampir semua pekerja berasal dari luar daerah Kabupaten Kuantan Singingi. Pemilik pantipun menawarkan tarif kepada pasien Pria dengan relatif, dari harga 250 ribu hingga 500 ribu.
Mengenai maraknya tempat Prostitusi tersebut turut menjadi perhatian masyarakat, dan juga menjadi sorotan bagi Ketua Organisasi Pers di Kuansing.
Rusman Antagana Ketua Forum Pers Independen Indonesia (FPII) Korwil Kuansing, mengecam perbuatan maksiat yang beraktifitas secara terang-terangan di Kuansing. Selain Penyakit masyarakat, kini keberadaan Panti Pijat tersebut menjadi cikal bakal penyakit menakutkan HIV/AIDS.
“Modus Panti Pijat ini sudah menjadi rahasia umum, apalagi saat ini Aktifitas tersebut secara terang-terangan berlangsung di tengah-tengah masyarakat, selain itu Panti pijat juga menjadi penyebab penyebaran penyakit HIV/AIDS” Terang Rusman Antagana dengan muka memerah saat di konfimasi awak media , Jum’at, (24/01/2025)
Disamping itu Salah seorang warga menyebutkan usai penggrebekan Satpol-PP bersama warga, kini aktifitas Panti Pijat mulai berkurang, namun ada beberapa Panti Pijat yang masih beraktifitas.
“Alhamdulillah sudah mulai pada tutup, usai razia Satpol-PP bersama warga beberapa waktu lalu, namun masih ada yang masih beraktifitas, seperti Panti Pijat yang berada di bawah MAN 1 Teluk Kuantan milik Rini”benernya
Panti Milik Rini terpantau masih buka dan masih melayani pelanggan seperti biasanya, mengingat Panti-panti yang lain pada tutup, pelanggan di Panti Rini kini semakin ramai
“Panti yang lain pada tutup, banyak pelanggan yang mampir ke Panti Rini, kalau tidak percaya lihat saja, mulai dari pagi hari sampai dengan malam hari, Laki-laki hidung belang keluar masuk” Tambahnya
Dirinya berharap agar Aktifitas tersebut tidak lagi ada dan menjadi perhatian khusus bagi penegak PERDA, karena berdampak buruk terhadap kesehatan dan lingkungan sekitar.
“Kalau bisa tidak ada lagi Panti yang buka, sehingga Negeri kita ini di jauh kan dari malapetaka, dan terhindar dari penyakit HIV/AIDS yang menular” Tutupnya
Hingga berita ini diterbitkan awak media masih melakukan upayah konfimasi kepada Kepala Desa setempat, bagitu Juga dengan Kasatpol PP Kuansing.(Tim)
Komentar