KUANSING – Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Setiang, Kecamatan Pucuk Rantau, Kuantan Singingi (Kuansing), telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Tanpa ada rasa takut, puluhan rakit PETI beroperasi siang dan malam, secara brutal mengeruk perut bumi, meninggalkan kerusakan lingkungan yang masif dan permanen.
Pemandangan puluhan rakit PETI yang beroperasi hanya tidak jauh dari Jalan Desa Setiang telah menjadi bukti nyata arogansi para “penjahat lingkungan” ini. Yang lebih memprihatinkan, lahan perkebunan kelapa sawit yang seharusnya menjadi sumber mata pencaharian warga, kini telah berubah fungsi menjadi danau-danau besar yang keruh dan berbahaya akibat praktik penambangan ilegal ini.
Mengabaikan dampak buruk jangka panjang terhadap ekosistem dan masa depan masyarakat setempat.
Meskipun beroperasi secara ilegal, sejumlah nama pemilik rakit PETI atau Penjahat Lingkungan berhasil diketahui di lokasi. Mereka yang teridentifikasi antara lain adalah Rio, Siahaan, Sigit, dan Mbah Diro, serta masih banyak nama lain yang belum terungkap ke publik. Keberanian para pemilik dan operator ini dalam beraktivitas secara terang-terangan semakin menyoroti lemahnya pengawasan dan penindakan di wilayah tersebut.
Melihat Krisisi perusakan lingkungan ini, masyarakat dan pemerhati lingkungan mendesak keras agar aparat penegak hukum segera mengambil tindakan tegas.
Kapolres Kuansing didesak untuk segera memimpin operasi penertiban guna menghentikan seluruh aktivitas PETI di Desa Setiang. Kerusakan yang ditimbulkan bukan hanya sekadar kerugian materi, namun juga ancaman serius terhadap ketersediaan air bersih, kualitas tanah, dan keselamatan warga.
“Kami meminta kepada Kapolres Kuansing segera bertindak. Ini demi masa depan anak cucu kita, agar mereka masih bisa merasakan lingkungan yang baik dan sehat,” demikian desakan yang disampaikan kepada pihak berwenang.
Penindakan yang cepat dan efektif diperlukan untuk menyelamatkan lingkungan Desa Setiang dari kehancuran total akibat keserakahan segelintir pihak.(Red)










Komentar