Kuansing – Misteri menyelimuti hilangnya puluhan ton arsip penting milik Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Anehnya, insiden yang diperkirakan terjadi sejak lama dan terungkap pada 2 April 2025 ini, justru disambut dingin oleh pihak-pihak terkait.
Penjaga gudang arsip di Sport Center Sinambek, Andi Saputra, yang notabene bukan pihak yang bertanggung jawab penuh atas arsip tersebut, justru seorang diri berjibaku mengungkap kejanggalan ini.
Andi mengungkapkan kegelisahannya atas hilangnya aset Sport Center secara bertahap selama hampir setahun terakhir, mulai dari kabel listrik, tower air, besi, hingga puncaknya, raibnya arsip-arsip berharga.
Gudang yang seharusnya menjadi tempat penyimpanan sementara arsip dari berbagai dinas, termasuk Dinas Kesehatan (Diskes) dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), kini diduga kuat telah diobok-obok maling.
“Dulu kemungkinan menitipkan barang sama dinas pendidikan, karna sport center di bawah naungan dinas pendidikan. Saya sebagai penjaga mengetahui dinas ini memasukkan arsip ke gudang yang ada di sport center, karna saya mengetahui, merasa Saya bertangung jawab,” ujarnya
Andi dengan nada frustrasi. “Hampir satu tahun barang-barang yang ada di sport center makin hilang. Saya sampaikan ke dinas setiap kehilangan, dan saya selalu menyelidiki sendiri.”
Titik terang mulai muncul ketika Andi menemukan indikasi keberadaan sebagian arsip yang hilang diduga sebuah gudang besi tua.
Setelah empat hari melakukan pencarian dan menghubungi berbagai pihak, Andi akhirnya berhasil mengkonfirmasi kejadian ini kepada seorang pejabat di Dinas Kesehatan pada hari Sabtu 5 april 2025 Namun, respons lambat dan terkesan mengulur-ulur waktu justru menambah kecurigaan.
“Sampai hari Minggu saya desak terus, dan salah satu pejabat dari dinas tersebut menghubungi kabid. Pada malam harinya, kabid menghubungi saya dan berjanji akan meninjau lokasi pada Selasa setelah upacara,” beber Andi.
Ia pun mendesak agar pihak dinas segera bertindak sebelum jumlah arsip yang hilang semakin bertambah.
Kejanggalan sikap “cuek” dari pihak-pihak terkait ini menimbulkan pertanyaan besar. Ada apa di balik hilangnya puluhan ton arsip Pemda Kuansing? Benarkah hanya ulah maling biasa, atau adakah pihak internal yang terlibat dan berusaha menutupi jejak? Masyarakat Kuansing tentu menanti jawaban yang transparan dan tindakan tegas dari pemerintah daerah.(B.A)